Minggu, 17 Juni 2012

mengapa memilih Pendidikan Matematika?

mungkin pilihan untuk menjadi guru merupakan hal yang terkadang dianggap lucu oleh berbagai orang terutama anak-anak SMA yang baru lulus dan punya rasa sombong yang setinggi langit, yang terkadang mau masuk sebuah universitas cuma karena gengsi akan nama besar universitas tersebut atau gengsi dari jurusan atau program studi yang diambil, tanpa memandang bagaimanakah outputnya nanti?

gua rasa orang-orang yang menertawakan pilihan untuk menjadi guru adalah orang-orang yang berpikiran sempit,
otaknya ditutupi oleh kesombongan yang tidak jelas. karena guru pada saat ini bukan lagi guru pada masa lalu, bukan lagi guru dengan jenis yang digambarkan iwan fals sebagai oemar bakri. guru pada saat ini sudah bisa dikatakan sejahtera, memiliki penghasilan yang tidak bisa dibilang sedikit di negara ini. pilihan untuk menjadi guru juga tidak melulu berdasarkan pertimbangan finansial, banyak orang yang memilih untuk menjadi guru karena panggilan nurani mereka.

dan saat ini gua akan membahas tentang program studi gua, yaitu pendidikan matematika, bagi teman-teman yang baru akan memasuki pendidikan matematika, atau saai ini sedang mempertimbangkan prodi tersebut untuk dimasuki kedepannya, maka mantapkanlah hati, karena di pendidikan matematika, kita akan mendapatkan banyak hal, mulai dari beberapa pelajaran yang menantang seperti kalkulus ataupun geometri, mengenali dan mempelajari karakter orang lain melalui berbagai mata kuliah seperti pengenalan peserta didik ataupun dasar-dasar pendidikan, belajar memanajemen sebuah lembaga dengan mata kuliah manajemen pendidikan, hingga menambah uang saku sekaligus berlatih untuk menjadi guru yang cerdas dengan cara mengajari anak orang (privat/bimbel).

menurut gua, kesulitan pada pendidikan matematika hampir mendekati kesulitan yang dirasakan oleh mahasiswa-mahasiswa di fakultas yang 'susah lulus' seperti teknik atau MIPA, namun karena pada dasarnya mahasiswa pendidikan memiliki sifat yang sedikit lebih dewasa, maka kebanyakan tidak mengeluh dan bisa menerima kesulitan-kesulitan tersebut. akan tetapi masalah utama yang sering gua temukan di pendidikan matematika ini adalah, dikarenakan mata kuliah yang lumayan sulit, hampir sebagian besar mahasiswanya merupakan mahasiswa yang super study oriented, sehingga terkadang unsur-unsur yang amat penting dalam suatu program studi seperti rasa kekeluargaan dan kekompakan amat minim. itulah kekeurangan yang membedakan mahasiswa pendidikan matematika dengan mahasiswa semisal dari teknik(lagi). memang setiap hal selalu disertai dengan kekurangan dan kelebihan.

pada pendidikan matematika sendiri kita tidak akan melulu belajar matematika, terutama di semester-semester awal. sebab kita dituntut selain dapat memahami ilmu psikologi juga harus memahami ilmu-ilmu sains lainnya. sehingga jangan heran jika kemudian kita akan belajar mengenai biologi dasar, kimia dasar, ataupun fisika dasar. sebab pada pendidikan matematika sendiri menurut gua, beratnya ke pendidikannya, bukan ke matematikanya, sebab pada outputnya nanti kita dituntut untuk mejadi guru yang bukan hanya cerdas menyelesaikan suatu masalah matematika namun juga cerdas dalam menyampaikannya ke murid-murid kita.

meskipun terlihat bahwa outputnya seperti tidak memiliki banyak pilihan yaitu hanya menjadi guru matematika. namun pendidikan matematika merupakan program studi yang amat menjanjikan sebab matematika merupakan disiplin ilmu yang sangat dibutih kan dari berbagai bidang. jadi jang heran ketika suatu saat seorang lulusan pendidikan matematika ternyata bekerja di sebuah Bank. karena kecerdasan dalam menyelasaikan masalah yang memiliki hubungan dengan matematika sekaligus kedewasaan dalam bersosialisasi dengan orang lain merupakan kemampuan yang amat dibutuhkan di banyak bidang.

maju terus dan semangat untuk mahasiswa pendidikan matematika di seluruh Indonesia...!!! :D




1 komentar:

  1. Aku jadi takut mau masuk jurusan matematika. Takutnya gak sanggup. Gimana ya?

    BalasHapus